- multimedia bergantung pada text, text disini berguna untuk membantu menjelaskan dan memaparkan sesuatu yang tidak dapat di jelaskan oleh gambar. Text pada multimedia juga dapat berguna untuk menyampaikan informasi atau memperikan judul. Text dalam multimedia akan lebih baik apabila dalam kondisi yang sedikit dan tidak terlalu banyak, karena apabila terlalu banyak text tersebut tidak menjadi efektif. Text yang terlalu banyak bisa digantikan dengan gambar ataupun animasi karena pern animasi dan gambar pun sebagai text untuk menjelaskan atau menggambarkan. Sesuai dengn yang dikatakan oleh Munir (2012 : 259 ) kekurangan text salah satunya Materi melalui teks yang panjang dan padat pada layar komputer mengakibatkan mata lelah dan gangguan fisik lainnya.
- kekurangan atau kelebihan pada audio adalah abstrak dimana abtrak itu sendiri bisa diartikan sebagai tidak berbentuk atau tidak berwujud dan hanya bisa di dengar lalu pesan tersebut kita simpan. Kemmapuan penyimpanan pesan setiap orang berbeda beda dan tidak sama, sehingga suatu audio yang berisikan pesan harus dikontrol meliputi pembendaharaan kata-kata atau bahasa, susunan kalimat. Tentu saja apaila kemampuan seseorang dalam berifikir abstrak itu baik maka tidak masalah, tetapi lain hal nya dengan kemampuan seseorang yang kurang. Audio itu sendiri setelah di dengarkan dan pesan didalam telah tersampaikan akan membentuk suatu yang dinamakan Theater Of Mine atau panggung pikiran atau ketermampilan seseorang untuk menyampaikan suatu informasi sehingga para pendengar dapat membanyangkan apa yang disampaikan oleh pembicara
Gambar 1. Ilustrasi theater
of mind
3. kombinasi video dan audio akan lebih
efektif dan lebih efektif dan cepat dalam peyampaian pesan dibandingkan media
text, karena degan adanya audio serta video dapat menumbuhkan ketertarikan siswa dalam belajar, sehingga
minat belajar siswa pun meningkat. Apabila ketertarikan dan minat siswa sudah
menningkat maka siswa pun akan terlibat didalamnya. Dan juga kemampuan siswa
untuk menyimpan pesan yang disampaikan mengunakan audio-visual selama <3
hari sebesar 85% dan >3 sebasar 65 persen hal tersebut lebih besar apabila
hanya menggunakan text saja, dan pada kemampuan aya ingat menggunakan
audio-visual sebesar 50% dan teks hanya sekitar 20% tetapi apabila hanya audio
mnjdi 10%.
4. Hooper (2012) menyatakan bahwa,
multimedia pada pembelajaran dan multimedia pada persentasi merupakan dua hal
yang berbeda. Multimedia pada persentasi merupakan tidak menuntuk pengguna
berinteraksi dengan audience nya atau bsa disebut dengan komunikasi satu arah
saja, dan meskipun ada interaksi merupakan interaksi semu atau samara tau interaksi
secara tidak langsung yang biasanya hanya sekilas saja. Tetapi berbeda halnya
dengan multimedia pada pembelajaran yang melibatkan pengguna dalam setiap
aktifitasnya, atau dengan kata lain melibatkan semua pihak selama proses itu
berlangsung yang menuntut proses mental di dalam pembelajaran. Sehingga, baik
yang menjelaskan ataupun audience dapat berperan aktif dan berintraksi selama
proses dan aktivitas itu berlangsung.
5. Desain Instruksional ialah rancangan
yang disusun seorang pengajar untuk mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya
(Sanjaya, 2008 : 65). Hooper juga menyatakan peranan penting dalam dedain
pembelajaran dalam suatu multimedia pembelajaran, yang dapat kia artikan bahwa
dalam setiap multimedia pembelajaran harus melibatkan suatu desain pembelajan .
dan suatu pembelajaran juga harus melibatkan perasaan didalamnya yang dapat
dibuthkan untuk membangkikan melalui proses manipulasi intruksional. Seorang pengajar
pastinya akan menggunakan desain pembelajaran karena tujuan dari desain
pembelajaran adalah untuk menghasilkan suatu
model atau representasi dari entitas yang kemudian akan dibangun(Mappalotteng,
2014). Sehingga, perlunya melibatkan desain pembelajaran dalam
multimedia pembelajaran.
6. tiga tipe pemanfaatan
multimedia dalam pembelajan , dan juga terdapat perbedaan :
a.
multimedia digunakan
sebagai salah satu unsur pembelajaran di kelas. Misal jika guru menjelaskan
suatu materi melalui pengajaran di kelas atau berdasarkan suatu buku acuan,
maka multimedia digunakan sebagai media pelengkap untuk menjelaskan materi yang
diajarkan di depan kelas. Latihan dan tes pada tipe pertama ini tidak diberikan
dalam paket multimedia melainkan dalam bentuk print yang diberikan oleh guru.
b.
multimedia digunakan
sebagai materi pembelajaran mandiri. Pada tipe kedua ini multimedia mungkin
saja dapat mendukung pembelajaran di kelas mungkin juga tidak. Berbeda dengan
tipe pertama, pada tipe kedua seluruh kebutuhan instruksional dari pengguna
dipenuhi seluruhnya di dalam paket multimedia. Artinya seluruh fasilitas bagi
pembelajaran, termasuk latihan, feedback dan tes yang mendukung tujuan
pembelajaran disediakan di dalam paket.
c.
multimedia digunakan
sebagai media satu-satunya di dalam pembelajaran. Dengan demikian seluruh
fasilitas pembelajaran yang mendukung tujuan pembelajaran juga telah disediakan
di dalam paket ini. Paket semacam ini, seperti dijelaskan di muka, sering
disebut CBL (Computer Based Learning)
7.
Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Mayer (2001) menunjukan bahwa anak didik kita
memiliki potensi belajar yang berbeda-beda. menurut Richard (dalam Widyatomo,
2018)) menyatakan ada tujuh prinsip multimedia dalam pembelajaran.
Masing-masing prinsip dijabarkan : prinsip multimedia, prinsip keterdekatan
ruang, prinsip leterdektan waktu, prinsip korehensi, prinsip modalitas, prinsip
rudenrasni dan prinsip perbedaan individual.
8.
Aspek merupakan salah
satu hal yang pentik dalam multimedia pembelajran , karena dapat membantu
selama proses pembelajaran itu sendiri.selain itu penggunaan multimedia
pembelajaran juga harus dipertimbangkan disesuaikan dengan sarana dan pra-sarana
yang didukung, kondisi peserta didik, kemampuan gyru dalam mengoprasikannya. Sehingga
pengembangan multimedia pembelajaran harus memperhatikan aspek-aspek di
dalamnya agar dapat digunakan secara efektif dan efisien serta dapat digunakan sesuai
dengan kebutuhan .
9.
VIDEO REPORT
Judul : How to optimize students' learning_ Cognitive
Theory of Multimedia Learning
Teori
Pembelajaran Multimedia oleh Richard Mayer, seorang profesor di University of
California. Teori
ini berdasarkan bukti dan fakta, bahwa kita mempunyai dan membutuhkan otak yang
dapat menyimpan suatu informasi yang tidak terbatas. Ketika informasi tiba di
otak kita maka memori dalam otak pun akan bekerja, contohnya seperti apa yang
kita lihat, apa yang kita dengar, apa yang kita rasakan, ataupun berupa pesan
akan masuk langsung ke dalam memori otak kita.
Sebagain
besar apa yang kita pelajari menguunakan dua indra manusia yaitu mata dan
telinga. Audio atau pesa suara melalui telinga, dan apa yang kita lihat dan
dambar melalui mata. Jika dilakyukan dengan baik kedua hal tersebut tidak
dianggap menjadi dua hal yang berbeda melainkan akan menjadi suatu kesatuan
yang akan masuk kedalam memori untuk bekerja.
Hal tersebut
menjadi seuatu yang menarik, yang biasanya kita melibatkan beberapa media
tetapi dalam suatu tampilan kita dapat menggunakan gambar, teks dan penjelasan
langsung oleh guru secara bersamaan. Jika menggunakan gambar yang mendukung
gunakanlah media yang cocok digunakan bersamaan, pada prinsip modalitas jika
memilih menggunakan gambar, penjelasan
verbal dan gambar teks yang menyertai, pilihlah gambar dan kata-kata. Tetapi apabila
pada prinsip kontiguinitas yaitu pendekatan antara gambar dan teks.
Bahasa
formal dan teks adalah beban untuk memori kerja. Jika yang dijelaskan dan
kata-kata dalam teks tersebut sama, maka kita harus benar-benar mengganti teks
tersebut karena dapat membantu meringankan otak ketika bekerja. Hal ini adalah
contoh dari prinsip redundansi. Prinsip koherensi, pada saat kita ingin
mengilustrasikan kata-kata dengan gambar atau beberapa teks atau gambar dan
animasi , makan disana pun kita perlu mengingat bahwa memori otak kita bekerja.
Prinsip umum, yaitu menggunakan gambar atau teks yang relevan. Hal yang akan
terjadi pada siswa, memiliki efek yang berbeda , beberapa prinsip bekerja
dengan baik apabila para pembelajar memiliki kemampuan yang tinggi. Penelitian
menunjukkan seorang siswa dapat belajar lebih baik menggunakan penjelasan lisan
dengan langsung menunjukkan gambar, video, atau animasi yang relevan. Ada
tiga teori pada prinsip-prinsip ini.
a.
Saluran ganda
b.
Kapasitas terbatas dan
c.
Asumsi proses aktif.
Kata-kata
dan gambar merupakan sesuatu yang tertpisah tetapi terhubung di memori otak. Pada
saat itu juga akan terhubung dan berhubungan dengan pengetahuan yang ada. Pengetahuan
yang ada juga dibawa dalam memori kerja dan itu mempengaruhi kapasitas,
kapasitas memori terbatas hingga 7 hal selama sekitar 20 detik. Proses
aktif adalah asumsi bahwa para siswa membangun pengetahuan mereka sendiri dan
itu merupakan dasar penting dari kognitivisme, salah satu sekolah dalam
pendidikan. Ada dua
hal yang membuat siswa belajar dengan baik :
a.
Penjelasan lisan dengan dukungan langsung
secara bersamaan dari gambar lebih unggul
b.
Selalu
berhati-hati dengan teks.
DAFTAR PUSTAKA
Munir.(2012).
Multimedia : konsep dan aplikasi dalam pendidikan. Bandungf : Alfabeta
Mappalotteng, Abdul.(2014). Developing a Computer-Assisted Intruction
Model For
Vocational
High School
Sanjaya,
Wina.(2008). Desain Pembelajaran. Jakarta : Prenadamedia Group
Widyatomo,
Galih.(2018). Prinsip-Prinsip Multimedia Pembelajaran.[online]. Tersedia