Sumber Pustaka : Munir (2012 dalam buku Multimedia : Konsep & Aplikasi Dalam Pendidikan
Salah
satu elemen yang ada di dalam multimedia adalah audio atau suara/bunyi. Suara
adalah sesuatu yang disebabkan perubahan tekanan udara yang menjangkau gendang
telinga manusia (Lu, 1999).
KONSEP AUDIO
Dari
segi multimedia, audio didefinisikan sebagai suara dalam bentuk digital seperti
suara, musik, narasi dan sebagainya yang bisa didengar. Suara merupakan media
ampuh untuk menyajikan informasi tertentu. Dengan bantuan suara, pengguna dapat
mendengar suara suatu kata dengan tepat. Mai dkk. (1997) menyatakan suara yang
didengar setiap hari dihasilkan apabila suatu objek bergetar (pergerakan ke
depan dan ke belakang) di udara (atau medium lain) serta melalui tekanan udara.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN AUDIO
Kelebihan audio di dalam multimedia adalah :
- Sebagai media untuk memberikan motivasi.
- Untuk menyampaikan materi-materi tertentu karena suara mendekati keadaan asli dari materi tersebut.
- Membantu peserta didik fokus pada materi yang dipelajari karena cukup mendengarkan tanpa melakukan aktivitas lain yang menuntut konsentrasi.
Kelemahan audio di dalam multimedia adalah :
- Memerlukan tempat penyimpanan yang besar di dalam komputer.
- Memerlukan software dan hardware yang spesifik agar suara dapat disampaikan melalui komputer.
MACAM-MACAM AUDIO
Audio atau suara dibedakan ke dalam tiga macam yaitu:
- Percakapan (speech) berupa suara dari orang yang berbicara.
- Musik berupa suara yang dihasilkan oleh alat-alat musik, baik alat musik akustik, elektronik, maupun synthesizer.
- Efek suara (sound effect) merupakan suara selain percakapan dan musik, misalnya suara pesawat terbang, suara mobil, suara gelas pecah.
Dalam perkembangannya ada beberapa macam audio, diantaranya:
- Audiovisual adalah perangkat soundsistem yang dilengkapi dengan penampilan gambar.
- Audio streaming adalah istilah yang dipergunakan untuk mendengarkan siaran secara langsung (live) melalui internet.
- Audio respons adalah suara yang dihasilkan oleh komputer.
- Audio Modem Riser adalah sebuah kartu plug-in untuk motherboard Intel yang memuat sirkuit audio dan atau sirkuit modem.
FREKUENSI, AMPLITUDO, DAN VELOCITY
- Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya periode dalam 1 detik. Satuannya adalahHertz (Hz) atau cycles per second (cps). Panjang gelombang suara (wavelength) dirumuskan = c/f. c. Kecepatan rambat suara dan f = frekuensi. Berdasarkan frekuensi, suara dibagi menjadi infrasound 0Hz – 20 Hz, ultrasound 20KHz – 1 GHz, dan hypersound 1GHz – 10 THz. Pendengaran manusia 20Hz – 20 KHz. Manusia membuat suara dengan frekuensi 50Hz – 10KHz. Sinyal suara musik memiliki frekuensi 20Hz – 20Khz. Sistem multimedia menggunakan suara yang berada dalam rentang pendengaran manusia. Suara yang berada pada rentang pendengaran manusia sebagai audio, dan gelombangnya sebagai accoustic signals.
Audio
terbagi menjadi dua yaitu mono dan stereo. Mono merupakan suara melalui satu
saluran saja, sehingga suara kurang realistik dan kurang kuat suaranya. Stereo
merupakan suara melalui dua saluran, sehingga suara lebih realistik,
berkualitas dan berukuran dua kali lebih kuat dari mono.
- Amplitudo
Gambar. 1. Amplitudo
Ada dua tipe dari
alat output suara, yaitu unit voice
response dan unit speech synthesis.
Unit voice response digunakan untuk
reproduksi suara manusia dan suara lainnya, memilih output dari rekaman kata,
frase, musik, alarm atau sesuatu yang dapat direkam dengan pita audio
- Velocity
KUALITAS SUARA
Faktor yang harus di perhatikan untuk memastikan kualitas suara yang baik :
- Ukuran sampel (sample rate), di mana semakin tinggi ukuran sampel itu, maka semakin tinggi kualitas audio itu. Sampel diukur dalam unit Hertz (Hz).
- Ukuran sampel berkaitan dengan bilangan bit yang digunakan untuk menyimpan informasi audio itu. Terdapat dua jenis sampel yang digunakan yaitu 8 bit atau 16 bit. Audio yang direkam menggunakan ukuran 16 bit lebih jelas dibandingkan ukuran 8 bit.
Format
file yang biasa disimpan setelah merekam suara adalah Audio Interchange File Format (AIFF dan AIF), Musical Instrument Digital Interface (MIDI, MID dan MFF), Resource Interchange File Format (RIFF), Sound (SND), Wave (WAV), Sun Audio (AU),
MPEG Level 3 (MP3), dan Real Audio @
Real Media (RAM dan RA).
PENYIMPANAN DATA AUDIO
Terdapat dua
cara untuk penyimpanan data audio digital yaitu secara gelombang (waveform audio/digital audio) dan MIDI :
- Audio berbentuk gelombang (waveform audio/digital audio), merupakan audio yang telah direkam ke bentuk digital dan hanya disimpan dalam hard disk atau CD.
- MIDI, lebih merupakan satu bentuk antaramuka untuk menghasilkan suatu audio. Hal inI memungkinkan musik dan suara-suara disintesiskan. Jika digital audio/waveform audio bermula dengan suara, persampelan dan akhirnya perwakilan digital yang disimpan dalam bentuk file, maka MIDI bermula dari satu peristiwa seperti menekan keyboard atau MIDI keyboard dan sebagai satu petunjuk (merujuk kepada ke mana, berapa lama ditekan dan lain-lain). Ini disimpan dalam bentuk file, dihantarkan dari PC ke synthesizer untuk dimainkan.
Gambar. 2. Antarmuka Sythesizer
- Perbandingan antara MIDI dan Waveform Audio
Kualitas
rekaman MIDI bergantung sepenuhnya kepada alat manakala kualitas rekaman audio
digital adalah sebaliknya. Contohnya kualitas piano yang digunakan untuk tujuan
rekaman atau kualitas card audio yang digunakan.
Kelebihan dan kekurangan MIDI dibanding Waveform Audio :
- Kelebihan
- Ukuran yang kecil dibandingkan waveform audio dan tidak memerlukan ruang penyimpanan/storan, RAM atau processor yang tinggi.
- Dalam keadaan tertentu, kebanyakan file format MIDI adalah lebih baik kualitasnya (sekiranya sumber asal file MIDI tersebut berkualitas tinggi).
- Tempoh masa atau panjangnya file MIDI bisa diminda melalui berbagai variasi tempo tanpa menurunkan kualitas audio tersebut.
- Kekurangan, data MIDI disimpan dalam bentuk nota musik, maka kualitas awal mungkin tidak sama sekiranya peralatan untuk kualitas semulatidak serasi atau kurang berkualitas dibandingkan peralatansaatmenghasilkan MIDI tersebut.
FORMAT AUDIO DALAM MULTIMEDIA
- Membuat dan mensintesis audio.
- Menangkap audio dari dunia luar yang didengar dari CD (Compact Disk)
- Mengendalikan audio yang dibuat dari instrument elektronik, misalnya MIDI.
- Memainkan kembali audio tersebut lewat speaker atau sejenisnya.
Masing-masing kemampuan membutuhkan teknologi, perangkat keras, dan perangkat lunak untuk menjalankannya. Audio dapat ditambahkan dalam produksi multimedia melalui audio, musik dan efek-efek audio. Audio atau suara memiliki beberapa format yang berbeda-beda tergantung dari penggunaan platformnya. Masing-masing format biasanya diikuti dengan perbedaan struktur berkas yang membentuk audio tersebut. Format audio adalah:
Type file = .aiff (Audio Interchange File Format).
Type file = .au dan .snd
Type file = .ra atau .rm (Real Audio)
Type file = .mp3 (MPEG audio layer 3)
Type file = .mov (Quicktime Movie)
Type file = .swa (Shockware Audio)
Type file = .asf (Advance Streaming Format)
ALAT INPUT DAN OUTPUT AUDIO
ALAT INPUT AUDIO
Audio
add-on card dapat mengambil input analog, misalnya mikrofon kemudian dibuat
digital serta dapat disimpan. Audio yang telah berbentuk digital dapat
dimanipulasi, diedit dan digabungkan dengan aplikasi multimedia.
ALAT OUTPUT AUDIO
AUDIO DALAM MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi yang bersifat auditif sangat mendominasi kehidupan manusia. Demikian pula dalam kegiatan pembelajaran, penggunaan komunikasi audio banyak dipergunakan. Pemanfaatan media audio dalam pembelajaran dipergunakan dalam:
- Pembelajaran music literary (pembacaan sajak), dan kegiatan dokumentasi.
- Pembelajaran bahasa asing
- Pembelajaran melalui radio atau radio pendidikan
Unsur
audio dalam multimedia pembelajaran dapat berupa dialog, monolog, narasi,
sound/special efek, dan ilustrasi musik. Dialog merupakan target inferensi yang
menyampaikan penggalan-penggalan komunikasi dua arah antara pemeran yang
ditampilkan dalam multimedia pembelajaran. Monolog adalah ungkapan verbal yang dilontarkan secara searah oleh salah
satu pemeran. Narasi adalah ungkapan verbal yang disampaikan oleh narator
(bukan pemeran) berfungsi sebagai penyampaian informasi penting yang terkait
dengan pesan dalam multimedia pembelajaran.
Pengertian media audio untuk pembelajaran, dimaksudkan sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik, sehingga terjadi proses belajar mengajar. Pengembangan media audio sama halnya dengan pengembangan media lainnya, yang secara garis besar meliputi kegiatan perencanaan, produksi, dan evaluasi.
Perencanaan meliputi kegiatan-kegiatan penentuan tujuan, menganalisis keadaan sasaran, penentuan materi, format yang akan dipergunakan dan penulisan skrip.
- Produksi adalah kegiatan perekaman bahan, sehingga seluruh program yang telah direncanakan dapat direkam dalam pita suara atau piringan suara.
- Evaluasi sebagai kegiatan untuk menilai program, apakah program tersebut bisa dipakai atau perlu direvisi/disempurnakan lagi.
Karakteristik media audio umumnya berhubungan dengan segala kegiatan melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Kalau digolongkan atau diklasifikasi kecakapan-kecakapan yang bisa dicapai meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Pemusatan perhatian dan mempertahankan pemusatan perhatian.
- Mengikuti pengarahan. Peserta didik mendengarkan suatu pernyataan singkat dan selanjutnya peserta didik harus menandai suatu pernyataan yang paling cocok dari beberapa pernyataan pilihan jawaban.
- Digunakan untuk melatih daya analisis peserta didik dari apa yang mereka dengar.
- Perolehan arti dari suatu konteks. Peserta didik harus menyempurnakan kalimat yang terdiri atas beberapa kata yang artinya bisa jelas setelah menyempurnakan kalimat itu dalam suatu konteks tertentu.
- Memisahkan kata atau informasi yang relevan dan yang tidak relevan.
- Mengingat dan mengemukakan kembali ide atau bagian-bagian dari sesuatu yang didengar.
Kelemahan atau kekurangan media audio antara lain:
- Memerlukan suatu pemusatan pengertian pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar yang khusus.
- Media audio yang menampilkan simbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
- Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan perbendaharaan kata-kata atau bahasa, serta susunan kalimat.
- Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak.
Penampilan melalui ungkapan perasan atau simbol analog lainnya dalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima. Dari pertimbangan kekurangan media audio tadi, maka manfaatnya memerlukan bantuan pengarahan dari media lainnya, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dipunyai pendengar sebelumnya akan membantu terhadap keberhasilan penampilannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar